Sabtu, 17 September 2011
Rabu, 14 September 2011
PENGERTIAN TRANSFER EMBRIO
Tperoleknologi TE (transfer embrio) pada sapi merupakan generasi kedua bioteknologi reproduksi setelah inseminasi buatan (IB). Pada prinsipnya teknik TE adalah rekayasa fungsi alat reproduksi sapi betina unggul dengan hormon superovulasi sehingga dieh ovulasi sel telur dalam jumlah besar. Sel telur hasil superovulasi ini akan dibuahi oleh spermatozoa unggul melalui teknik IB sehingga terbentuk embrio yang unggul. Embrio yang diperoleh dari donor dikoleksi dan dievaluasi, kemudian ditransfer ke induk resipien sampai terjadi kelahiran. TE memungkinkan induk betina unggul memproduksi anak dalam jumlah banyak tanpa harus bunting dan melahirkan. TE dapat mengoptimalkan bukan hanya potensi dari jantan saja tetapi potensi betina berkualitas unggul juga dapat dimanfaatkan secara optimal. Pada proses reproduksi alamiah, kemampuan betina untuk bunting hanya sekali dalam 1 tahun (9 bulan bunting ditambah persiapan untuk bunting berikutnya) dan hanya mampu menghasilkan 1 atau 2 anak bila terjadi kembar. Menggunakan teknologi TE, betina unggul tidak perlu bunting tetapi hanya berfungsi menghasilkan embrio yang untuk selanjutnya bisa ditransfer (dititipkan) pada induk titipan (resipien) dengan kualitas genetik rata-rata tetapi mempunyai kemampuan untuk bunting.
B. PROSES TRANSFER EMBRIO
Teknologi transfer embrio merupakan aplikasi bioteknologi reproduksi ternak melalui teknik Multiple Ovulation Embrio Transfer (MOET) serta rekayasa genetic untuk meningkatkan mutu genetik dalam waktu yang lebih singkat dan jumlah yang lebih banyak. Teknik produksi embrio dapat dilaksanakan dengan beberapa cara seperti cara konvensional atau invivo dan metode invitro serta Oocyt Pick Up (OPU). Produksi embrio dengan cara invivo ialah salah satu teknik produksi embrio dimana pembentukan embrio berlangsung di dalam alat reproduki betina sedangkan metode invitro adalah sebaliknya yaitu proses pembentukan embrionya berlangsung di luar alat reproduksi. Dan untuk pengembangan dan peningkatan produksi dalam rangka penekanan biaya produksi dapat diterapkan teknik kloning Embrio. Embrio yang digunakan untuk transfer embrio dapat berupa embrio segar atau embrio beku (freezing embrio). Embrio beku efisien untuk dipakai karena dapat disimpan lama sebagai stock dan dapat dibawa ke daerah-daerah yang membutuhkan.Sedangkan embrio segar hanya dapat di transfer pada sa
PROGRAM TAHUNAN
Nama Sekolah : MAN Denanyar Jombang
Mata Pelajaran : Sosiologi i
Kelas / Program : X
Semester : Ganjil
Tahun Pelajaran : 2011 – 2012
SMT | Standar Kompetensi | Kompetensi Dasar | Materi Pembelajaran | Alokasi Waktu | Ket |
GAN JIL | Memahami perilaku Keteraturan hidup Sesuai dengan nilai Dan norma yang ber Laku dalam masyara kat | 1.1 Menjelaskan fung Si sosiologi sebagai ilmu yang Mengkaji hubu Ngan masyarakat Dan lingkungan. 1.2 Mendiskripsikan Nilai dan norma Yang berlaku da Lam masyarakat. 1.3 Mendiskripsikan Proses interaksi Sosial sebagai Dasar pengem Bangan pola kete Raturan dan dina Mika kehidupan Sosial. | Sosiologi sebagai ilmu Yang mengkaji hubu Ngan masyarakat Nilai dan norma Interaksi sosial dan Dinamika sosial. | 10 10 10 | jp jp jp |
| TOTAL | | | 30 X45 | Jam Pel |
Jombang, ....... JULIi 2011
Mengetahui,
Kepala Guru Bidang Studi
H. SUNARDI, S.H., S.Ag., M.Pd.I DJUM`ATIN , S.Pd
NIP. 195604151985031004
RINCIAN MINGGU EFEKTIF
RINCIAN MINGGU EFEKTIF
Nama Sekolah : MAN Denanyar Jombang
Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas : x
Semester : Ganjil
Tahun Pelajaran : 2011 – 2012
No. | Nama Bulan | Banyak Pekan | Banyak pekan tidak efektif | keterangan |
1. | Juli 2011 | 3 | 1 | MOS |
2. | Agustus 2011 | 5 | 2 | LAP /LHR |
3. | September 2011 | 4 | 1 | LHR |
4. | Oktoberl 2011 | 5 | 0 | |
5. | Nopember 2011 | 4 | 1 | LHR Id. Adha |
6. | Desember 2011 | 4 | 3 | UAS+LS1 |
| Jumlah | 25 | 8 | |
Banyaknya Pekan Efektif = banyak pekan – pekan tidak efektif
= 25 pekan –8 pekan
= 17 pekan
Jumlah jam efektif
17 peka nx2 jp=34 jp
Distribusi waktu : Pembelajaran = 30 jam
: Ulangan harian / blok = 2 jam
: Remidi = 1 jam
: Cadangan / pemantapan = 1 jam
Jombang, ....... Julii 2011
Mengetahui,
Kepala Guru Bidang Studi
H. SUNARDI, S.H., S.Ag., M.Pd.I DJUM`ATIN , S.Pd
NIP. 195604151985031004
LINGKUP KAJIAN GEOGRAFI
PENGANTAR GEOGRAFI
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dilihat dari
Sudut pandang kelingkungan dan dan kewilayaan dalam konteks keruangan.
Istilah geografi dari bahasa Yunani yang terdiri atas GEO=bumi dan GRAPHEIN=gambaran/citra.
Geografi pertama kali diperkenalkan oleh Eratosthenes dalam tulisannya berjudul GEOGRAFIKA.
Obyek studi geografi terdiri atas obyek material dan obyek formal.Obyek material adalah feno-
mena geosfer meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer,dan antroposfer.Obyek formal adalah
suatu cara atau metote yang digunakan dalam mempelajari obyek material.
10 KONSEP DASAR GEOGRAFI, yaitu
1. JA= Konsep jarak
2. KET=Konsep keterjangkauan
3. MR=konsep morfologiasi
4. PO = Konsep pola
5. LO= konsep lokasi
Langganan:
Postingan (Atom)